Indonesia Tak Lagi Aman? Meningkatnya Kejahatan Jalanan Bikin Warga Takut Keluar Rumah

0 3

Jakarta – Di tengah malam yang seharusnya tenang, jeritan seorang ibu memecah keheningan. Suaminya baru saja dirampok saat pulang kerja. Uangnya habis, motornya raib, dan luka di pelipisnya masih mengucur. Ini bukan cerita fiktif—ini realita harian di banyak sudut kota Indonesia.

Negeri ini sedang darurat keamanan jalanan.


Angka Kejahatan Meningkat: Data Tak Bisa Lagi Dibungkam

Laporan terbaru dari berbagai kepolisian daerah menunjukkan peningkatan kasus:

  • Begal dan perampokan makin marak, tak kenal waktu

  • Pencurian motor dan handphone terjadi di parkiran, gang sempit, bahkan di lampu merah

  • Pembegalan bersenjata tajam bahkan terekam kamera CCTV secara brutal

“Kami tak bisa lagi jalan santai malam-malam. Bahkan siang hari pun sekarang terasa menakutkan,” kata seorang warga Depok yang hampir menjadi korban penjambretan.


Rasa Aman yang Hilang: Warga Hidup dalam Ketakutan

Dulu, keluar rumah untuk sekadar membeli nasi goreng atau ke minimarket bukan masalah. Sekarang? Banyak warga memilih diam di rumah setelah matahari terbenam.

Rasa takut mengalahkan rasa lapar.

Orang tua khawatir melepas anak ke sekolah. Pengemudi ojek online waswas mengambil order malam. Dan perempuan muda memilih mengurangi aktivitas luar rumah.
Apakah ini potret Indonesia yang katanya damai dan ramah?


Faktor Pemicu: Antara Ekonomi, Pengangguran, dan Lemahnya Penegakan Hukum

Banyak pelaku kejahatan jalanan adalah remaja putus sekolah, pengangguran, atau mantan residivis yang kembali ke jalan. Faktor ekonomi disebut sebagai pemicu utama. Namun, ada masalah lain yang lebih dalam:

  • Kurangnya patroli rutin dari aparat

  • Minimnya pencahayaan dan CCTV di daerah rawan

  • Penegakan hukum yang masih lemah dan lambat

“Pelaku begal itu sudah pernah tertangkap, tapi keluar lagi dan beraksi lebih brutal,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Bekasi.


Media Sosial Jadi Saksi: Warga Bagikan Teror Jalanan Lewat Video

Instagram, TikTok, dan Facebook kini dipenuhi rekaman aksi kejahatan. Dari penjambretan brutal hingga aksi pengejaran warga terhadap begal.
Video-video ini jadi bukti nyata bahwa teror jalanan bukan sekadar isu lokal, tapi fenomena nasional.

Warga saling mengingatkan lewat grup WhatsApp dan forum online:

“Jangan lewat Jalan A, barusan ada begal.”
“Hati-hati di Jalan X, lampunya mati total.”

Sayangnya, peringatan ini datang dari sesama warga. Di mana negara?


Tuntutan Warga: Negara Harus Hadir, Jangan Diam!

Masyarakat tidak bisa terus dibiarkan menjaga keamanan sendiri. Negara wajib menjamin rasa aman setiap warganya.
Warga menuntut:

  • Peningkatan patroli dan pos pengamanan di titik rawan

  • Penyediaan CCTV di jalanan umum

  • Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan

  • Program rehabilitasi dan pekerjaan untuk pelaku kejahatan remaja

Keadilan tidak cukup dengan penangkapan—ia harus hadir dalam pencegahan.


Indonesia Butuh Rasa Aman, Bukan Sekadar Statistik Keamanan

Masyarakat tidak hanya butuh pembangunan infrastruktur, tapi juga infrastruktur rasa aman.
Apa gunanya jalan mulus jika setiap sudutnya menjadi sarang teror?
Apa gunanya kota gemerlap jika rakyat takut berjalan di dalamnya?

Negara harus hadir bukan hanya dalam kampanye, tapi dalam langkah kaki rakyat yang ingin pulang ke rumah dengan tenang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.