Medvedev: Sekutu Iran Siap Pasok Nuklir, Kecam Serangan Trump ke Situs Nuklir
Washington DC, 22 Juni 2025 — Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengecam keras serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas pengayaan nuklir Iran. Ia menyatakan bahwa negara-negara sekutu Iran kini siap secara langsung memasok hulu ledak nuklir ke Teheran sebagai respons atas eskalasi konflik ini.
Pernyataan Medvedev muncul setelah Presiden AS Donald Trump memimpin serangan udara terhadap situs nuklir Iran di Fordou, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu, 21 Juni 2025. Serangan tersebut dilakukan dengan 12 bom penghancur bunker dan 30 rudal jelajah.
Trump, dalam pidato perdananya di Gedung Putih pada Sabtu malam waktu setempat, menyebut serangan ini sebagai “sukses militer yang spektakuler”. Ia menegaskan bahwa fasilitas nuklir Iran telah “dilenyapkan”.
Namun, pihak Iran membantah klaim tersebut. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Arakci, menyatakan bahwa situs pengayaan nuklir tersebut telah dikosongkan jauh sebelum serangan berlangsung. Ia menegaskan bahwa tindakan militer Amerika akan membawa konsekuensi jangka panjang.
“Iran tidak akan tinggal diam. Kami memiliki hak sah untuk membela kedaulatan negara dari setiap bentuk agresi,” tegas Arakci.
Medvedev, yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, menilai keputusan Trump untuk bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran adalah kesalahan besar yang justru mendorong Amerika menuju jurang perang baru.
“Amerika Serikat terlalu jauh terlibat dan secara signifikan memperluas konflik antara Israel dan Iran,” ujar Medvedev.
Ketegangan global kini semakin meningkat, seiring kekhawatiran bahwa konflik ini dapat meluas ke wilayah lain dan memicu ketidakstabilan geopolitik yang lebih besar.